Apa Prinsip-Prinsip Utama di Balik Proses Penambangan Emas Sianida?
Apa Prinsip-Prinsip Utama di Balik Proses Penambangan Emas Sianida?
Proses penambangan emas sianida, juga dikenal sebagai sianidasi atau proses pelindian sianida, merupakan salah satu metode yang paling umum dan efektif untuk mengekstraksi emas dari bijih. Berikut adalah prinsip-prinsip utama di balik proses tersebut:
1.
(No content provided for translation. Please provide the content you would like translated.)
Reaksi Kimia dengan Sianida
Sianidasi bergantung pada reaksi kimia antara emas dan larutan sianida untuk membentuk kompleks yang larut. Emas (Au), yang merupakan
Persamaan kimia untuk reaksi tersebut adalah: \[4Au + 8CN⁻ + O₂ + 2H₂O → 4\[Au(CN)₂\]⁻ + 4OH⁻\]
2.Penggunaan Oksigen sebagai Katalis
Oksigen sangat penting untuk berlangsungnya reaksi, karena memfasilitasi konversi emas menjadi kompleks sianida yang larut. Inilah sebabnya mengapa aerasi atau penambahan oksidator (misalnya, hidrogen peroksida atau kapur) sering diterapkan dalam proses pelindian.
3.Preparasi Bijih
Sebelum pelindian, bijih yang mengandung emas seringkali dihancurkan, digiling, atau digerus menjadi partikel-partikel halus untuk memaksimalkan luas permukaan yang tersedia bagi sianida untuk bereaksi dengan emas. Dalam beberapa kasus,
4.Kondisi Alkali
Proses pelindian sianida dilakukan dalam kondisi alkali (pH tinggi, biasanya sekitar 10,5 atau lebih tinggi) untuk mencegah pembentukan gas sianida beracun (HCN), yang terjadi di lingkungan asam. Bahan penyesuai pH seperti kapur (kalsium hidroksida) biasanya ditambahkan untuk menjaga pH tinggi ini.
5.Pengadukan dan Pelindian
Bijih dicampur dengan larutan sianida dalam tangki atau pengaturan pelindian tumpukan untuk memungkinkan pelarutan emas. Pengadukan atau pengudaraan memastikan pencampuran yang tepat dan meningkatkan kinetika reaksi.
6.Pemulihan Emas dari Larutan
Setelah emas dilarutkan dalam larutan sianida, emas tersebut dipulihkan dengan berbagai metode:
Adsorpsi Arang Aktif (Proses CIP atau CIL):Arang aktif digunakan untuk mengadsorpsi emas dari larutan. Emas kemudian dipisahkan dari arang dan dipulihkan melalui pemenang-elektro atau pengendapan.
Pengendapan Seng (Proses Merrill-Crowe):Serbuk seng ditambahkan ke dalam larutan untuk mengendapkan emas sebagai padatan.
7.Manajemen Limbah
Proses ini menghasilkan ampas yang mengandung residu sianida dan zat berbahaya lainnya. Ampas ini biasanya diolah menggunakan metode detoksifikasi.
8. Pertimbangan Lingkungan dan Keselamatan
Sianida sangat beracun, sehingga langkah-langkah keselamatan yang ketat diterapkan untuk mencegah tumpahan, kebocoran, dan paparan manusia. Kode Manajemen Sianida Internasional (ICMC) menyediakan pedoman untuk penanganan dan pengelolaan sianida yang aman dalam operasi pertambangan.
Keunggulan Utama Sianidasi:
Efisiensi tinggi dan kemampuan mengekstraksi emas dari bijih berkelas rendah.
Skalabilitas, cocok untuk operasi pertambangan skala kecil dan besar.
Kekurangan Utama:
Risiko lingkungan akibat toksisitas sianida.
Tingkat keahlian teknis dan peralatan yang tinggi dibutuhkan.
Kekhawatiran regulasi dan masyarakat atas potensi bahaya terhadap ekosistem dan komunitas.
Dengan memahami dan mengelola prinsip-prinsip ini, perusahaan pertambangan dapat memaksimalkan pemulihan emas, mengurangi risiko, dan memenuhi persyaratan regulasi sambil mempertahankan kelayakan ekonomi.